Profil Desa Mulyasari
Ketahui informasi secara rinci Desa Mulyasari mulai dari sejarah, kepala daerah, dan data lainnya.
Tentang Kami
Profil Desa Mulyasari, Majenang, Cilacap. Desa agraris dinamis yang berhasil melakukan diversifikasi ekonomi. Selain menjadi lumbung padi, Mulyasari juga dikenal sebagai sentra budidaya ikan air tawar (lele, gurame) dan peternakan.
-
Model Diversifikasi Ekonomi
Perekonomian Mulyasari tidak hanya bertumpu pada pertanian padi, tetapi juga ditopang kuat oleh sektor perikanan darat dan peternakan.
-
Sentra Budidaya Ikan Air Tawar
Desa ini merupakan salah satu pusat budidaya ikan lele, gurame, dan nila yang signifikan di Majenang, menciptakan sumber pendapatan alternatif yang menjanjikan.
-
Pembangunan Terintegrasi
Infrastruktur desa dikembangkan untuk mendukung ketiga pilar ekonominya secara sinergis, mulai dari irigasi untuk sawah hingga akses jalan untuk distribusi hasil perikanan dan peternakan.

Di tengah lanskap agraris Kecamatan Majenang, Kabupaten Cilacap, Desa Mulyasari muncul sebagai teladan diversifikasi ekonomi pedesaan. Tidak hanya bertumpu pada kekuatan sawah sebagai lumbung padi, masyarakat Mulyasari secara kreatif dan produktif mengembangkan potensi perikanan darat dan peternakan sebagai pilar ekonomi baru. Melalui sinergi antara tiga sektor ini; pertanian, perikanan dan peternakan—desa ini berhasil membangun sebuah fondasi ekonomi yang kokoh, dinamis, dan berketahanan, selaras dengan makna namanya yang menyiratkan harapan akan kemuliaan dan kesejahteraan.
Secara geografis, Desa Mulyasari terletak di kawasan dataran rendah yang subur, sebuah anugerah alam yang menjadi modal utama bagi aktivitas agrarisnya. Wilayahnya berbatasan langsung dengan Desa Bener di sebelah utara, Kelurahan Sindangsari di timur dan selatan, serta Desa Jenang di sebelah barat. Posisi yang dekat dengan pusat ekonomi dan pemerintahan kecamatan memberikan keuntungan dalam hal pemasaran hasil usaha dan akses terhadap informasi pembangunan.
Nama "Mulyasari," serupa dengan beberapa desa lain di sekitarnya, mengandung sebuah visi luhur. Ia berasal dari kata "Mulya" (mulia, sejahtera) dan "Sari" (inti, bunga). Nama ini dapat dimaknai sebagai "inti dari kemuliaan" atau "sari pati kesejahteraan." Filosofi ini tidak hanya menjadi nama, tetapi juga menjadi etos kerja masyarakatnya, yang terus berupaya menggali "sari" kemakmuran dari berbagai potensi yang ada, baik dari tanah maupun dari air.
Gemericik Air di Kolam Harapan: Potensi Unggulan Perikanan Darat
Keistimewaan yang menjadi ciri khas dan pembeda utama Desa Mulyasari ialah geliat sektor perikanan air tawar. Pemandangan kolam-kolam ikan, baik di pekarangan rumah maupun di lahan-lahan khusus, menjadi penanda tumbuhnya pilar ekonomi baru yang menjanjikan. Budidaya ikan air tawar telah menjadi alternatif dan sumber pendapatan yang signifikan bagi banyak keluarga di Mulyasari.
Beberapa komoditas ikan yang menjadi primadona budidaya di desa ini antara lain:
- Ikan LeleMenjadi pilihan populer karena siklus panennya yang cepat, perawatannya yang relatif mudah, dan permintaan pasar yang sangat tinggi. Budidaya lele dalam kolam terpal atau beton banyak dijumpai di pekarangan rumah warga.
- Ikan GuramiMeskipun siklus panennya lebih lama, gurami memiliki harga jual yang tinggi dan stabil, menjadikannya sebagai investasi yang menguntungkan bagi para pembudidaya yang lebih sabar dan berpengalaman.
- Ikan NilaIkan nila juga banyak dibudidayakan karena daya tahan tubuhnya yang kuat dan disukai oleh konsumen.
Sektor perikanan ini telah menciptakan sebuah ekosistem ekonomi baru. Muncul usaha-usaha turunan seperti penjualan bibit ikan, produksi dan penjualan pakan, hingga para pengepul yang siap menampung hasil panen untuk didistribusikan ke pasar-pasar, warung makan, dan restoran di seluruh Majenang. Keberhasilan ini didukung oleh adanya Kelompok Pembudidaya Ikan (Pokdakan) yang menjadi wadah bagi para anggota untuk berbagi ilmu, mengatasi masalah bersama, dan memperkuat posisi tawar mereka.
Sawah dan Ternak: Pilar Tradisional yang Tetap Kokoh
Meskipun sektor perikanan bersinar terang, Desa Mulyasari tidak meninggalkan akar agrarisnya. Pertanian padi sawah dan peternakan tetap menjadi pilar tradisional yang kokoh dan tak tergantikan, berfungsi sebagai penjamin ketahanan pangan dan stabilitas ekonomi desa.
Pertanian Padi: Hamparan sawah yang luas dengan sistem irigasi yang baik tetap menjadi tulang punggung utama. Para petani di Mulyasari secara tekun mengolah lahan mereka, menghasilkan gabah berkualitas yang berkontribusi penting bagi pasokan beras di Kecamatan Majenang. Kelembagaan petani seperti Kelompok Tani (Poktan) dan Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) terus aktif berperan dalam modernisasi dan peningkatan produktivitas pertanian.
Peternakan: Sektor peternakan, terutama kambing, domba, dan unggas, menjadi pelengkap yang sempurna bagi ekonomi agraris. Usaha ini umumnya dikelola dalam skala rumah tangga, di mana ternak berfungsi sebagai "tabungan hidup" yang dapat dijual saat ada kebutuhan mendesak. Selain itu, kotoran ternak diolah menjadi pupuk kandang yang sangat baik untuk menyuburkan lahan pertanian, menciptakan sebuah siklus yang terintegrasi dan ramah lingkungan.
Kombinasi antara pertanian, peternakan, dan perikanan menjadikan Desa Mulyasari sebagai contoh nyata diversifikasi usaha yang berhasil, di mana setiap sektor saling mendukung dan memperkuat satu sama lain.
Pembangunan Infrastruktur untuk Ekonomi yang Beragam
Visi pembangunan Pemerintah Desa Mulyasari diarahkan untuk mendukung ketiga pilar ekonominya secara holistik. Penggunaan Dana Desa dan sumber pendanaan lainnya dialokasikan secara cermat untuk program-program yang dapat dirasakan manfaatnya oleh petani, peternak, maupun pembudidaya ikan.
Beberapa program pembangunan yang menjadi prioritas ialah:
- Peningkatan Jalan Usaha Tani dan Jalan LingkunganAkses jalan yang baik merupakan kebutuhan vital bagi semua sektor. Jalan yang mulus mempermudah petani mengangkut hasil panen, peternak membawa pakan, dan pembudidaya ikan mendistribusikan hasil kolam mereka ke pasar.
- Rehabilitasi Jaringan IrigasiMenjaga kelancaran pasokan air ke sawah tetap menjadi fokus utama untuk mendukung produktivitas padi sebagai komoditas strategis.
- Program Ketahanan Pangan HewaniMelalui program ini, pemerintah desa terkadang memberikan dukungan berupa stimulan bibit ikan atau ternak, serta pelatihan teknis budidaya bagi kelompok-kelompok masyarakat untuk mendorong pertumbuhan sektor perikanan dan peternakan.
"Desa kami kaya akan potensi. Ada sawah, ada ternak, ada juga kolam ikan. Tugas kami adalah menciptakan iklim dan menyediakan infrastruktur yang memungkinkan semua potensi ini bisa tumbuh maksimal," ujar Kepala Desa Mulyasari. "Kesejahteraan warga akan tercapai jika semua sektor ini bisa berjalan beriringan."
Kehidupan Sosial dalam Dinamika Tiga Sektor
Diversifikasi ekonomi di Desa Mulyasari turut mewarnai dinamika kehidupan sosialnya. Masyarakatnya merupakan komunitas yang majemuk dari segi profesi, namun tetap disatukan oleh nilai-nilai kebersamaan dan budaya agraris yang kuat. Interaksi sosial tidak hanya terjadi di sawah, tetapi juga di sekitar kolam ikan atau saat kegiatan jual beli pakan ternak.
Semangat gotong royong tetap menjadi landasan dalam kehidupan bermasyarakat. Warga akan bahu-membahu saat ada kegiatan yang menyangkut kepentingan bersama, seperti memperbaiki jalan, membersihkan saluran air, atau mempersiapkan acara-acara desa.
Lembaga kemasyarakatan seperti Tim Penggerak PKK, Karang Taruna, dan kelompok pengajian memainkan peran penting dalam menjaga harmoni sosial. PKK aktif memberdayakan perempuan, Karang Taruna menjadi wadah kreativitas pemuda, dan kegiatan keagamaan menjadi sarana untuk mempererat silaturahmi antarwarga dari berbagai latar belakang usaha.
Desa Mulyasari telah membuktikan bahwa kemakmuran dapat diraih dengan tidak hanya mengandalkan satu sumber. Dengan kreativitas dalam menggali potensi dan kemauan untuk mencoba hal baru, desa ini berhasil menciptakan sebuah model ekonomi pedesaan yang beragam, tangguh, dan menjanjikan. Kisah Mulyasari adalah tentang bagaimana "sari pati kesejahteraan" dapat dipetik dari berbagai cabang usaha, baik dari darat maupun dari air.